Sabtu, 27 Oktober 2012

Perlunya Kejujuran Auditor dalam Penggelapan Pajak


Berbicara penggelapan di Indonesia maupun di dunia pasti tidak akan ada habisnya, karena begitu banyak penggelapan yang terjadi dan itupun di berbagai segala jenis bidang. Salah satunya penggelapan pajak di Indonesia saja yang bisa kita ambil sebagai contoh, mulai dari pejabatnya dan sampai pegawai-pegawai yang bekerja dibidang pajak banyak yang membuktikan mereka ikut terlibat dalam penggelapan pajak ini dan dianggap bersalah dimata hukum. Banyak yang dirugikan, mulai dari masyarakat dan pihak-pihak lainnya.

Kata-kata jujur mungkin sepele untuk sebagian orang tetapi dengan prilaku kita menanamkan dan menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, jujur akan menyelamatkan kita dan akan membwa kita menjadi orang yang sukses. Dan sikap jujur inilah yang seharusnya dimiliki oleh seorang Auditor. Auditor merupakan seseorang yang dapat memberikan masukan/rekomendasi dari hasil auditnya untuk efisiensi dan efektifitas operasional perusahaan sehingga memperbaiki profit dengan meningkatkan pendapatan serta mengurangi fraud/kesalahan yang menyebabkan kerugian/loss dengan memperbaiki kontrol operasional. Namun, untuk saat ini sepertinya sulit sekali menemukan seorang auditor dengan kinerja tersebut. Sekarang ini, banyak sekali kasus penggelapan yang melibatkan seorang audit, salah satunya dibidang pajak.
Sekarang para auditor tidak ragu lagi untuk bekerja sama untuk mencari untung bagi diri sendiri. Seperti halnya saja dapat dicontohkan seperti sebuah perusahaan yang ingin memaksimalkan keuntungan yang besar namun seiring keuntungan yang besar pajaknya pun akan menjadi besar karena pajak diperoleh dari penghasilan netto fiscal perusahaan. Akhirnya banyak sekali WP (wajib pajak) yang mengurangi beban pajak dengan cara yang legal atau sah menurut hukum dengan kata lainnya tax avoidance. Banyak juga wajib pajak yang melakukan pengurangan beban pajak melalui cara yang illegal atau tidak sah kata lainnya adalah tax evasion. Banyak sekali kasus pejabat di negeri kita ini yang terjerat kasus penggelapan pajak semua dapat dicegah melalui diri sendiri bagaimana attitude kita untuk menjaga sebuah amanah dan menjalankan tugas dengan kejujuran yang lebih utama serta tanggung jawab. Mulai lah untuk berbuat jujur, karna materi bukan lah segalanya. Kejujuran adalah hal yang paling prioritas dalam kehidupan kita. Jangan membuat kejujuran hilang didalam diri kita. Jadilah orang jujur di lingkungan keluarga, teman, dan pekerjaan J

KPK



Mungkin kita sebagai warga Indonesia heran melihat tingkah laku penegak hukum yang sekarang malah membuat kita semakin resah. KPK vs Polri, merupakan salah contohnya. Keduanya merukan penegak hukum yg seharusnya kita banggakan, tetapi malah mengalami perseteruan diantara mereka. Perseteruan antara dua institut ini sangat santer di dengar dan banyak mendapat perhatian dari berbagai pihak.

KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang makin populer di mata masyarakat telah melejit mendahului Polisi dan Jaksa, karena baru di era KPK lah perkara korupsi bisa diproses secara hukum dengan cepat, lugas dan tangkas sampai pada akhirnya memasukkan para koruptor itu ke bui. Sementara, di era sebelum KPK, perkara korupsi banyak berakhir di keranjang sampah. Maka, apakah salah bila masyarakat memberi apresiasi yang demikian tinggi kepada KPK. Akibatnya, ketika pajabat KPK ada yang diproses secara hukum oleh Polisi, maka masyarakat menunjukkan reaksi perlawanan terhadap para pengganggu KPK.

Banyak pihak-pihak yang gerah melihat tingkah laku KPK, contohnya saja para anggota DPR. Mereka merasa diusik karna adanya KPK ini, karena kasus korupsi pun banyak terjadi di kalangan anggota DPR tersebut. Salut untuk KPK, karena sedikit banyaknya telah berhasil mengungkap masalah korupsi yang ada di Indonesia. Ya kita sebagai warga Indonesia meminta polri agar dapat lebih bisa memandang yang mana yang baik dan tidak. Jangan karena merasa diusik jadi merasa ingin menghancurkan pihak tersebut. Sebagai penegak hukum berikanlah yang terbaik untuk masyarakat, dan bukan makin membuat onar saja.

Akibat Mobil Murah


Kemacetan kini sudah tidak jadi hal yang tabu lagi bagi kita, apalagi khususnya bagi warga ibu kota Jakarta itu sendiri. Berjuta – juta kendaraan mondar – mandir melewati jalan raya dan tidak ada hentinya. Pengap dan sumpek itulah yang kita rasakan saat ini.

Bagaimana tidak terjadi macet, misalnya saja satu keluarga mempunyai tiga anak dan tidak jarang ketiganya tersebut menggunakan mobil yang berbeda pula. Salah satu faktornya lagi sehingga terjadinya macet adalah serangan mobil murah. Begitu banyak banyak mobil – mobil dengan berbagai merek, dan berbagai harga yang dijual dengan harga murah, contohnya dengan modal Rp 80.000.000 saja mobil sudah bisa parkir dirumah anda. Bukan halnya seperti dulu yang kita beranggapan bahwa mobil hanyalah bisa didapatkan oleh kalangan atas saja, tetapi kalangan menengah pun sudah bisa memilikinya.

Seharusnya sebelum kita ingin membeli mobil murah kita harus mempertimbangkan hal – hal apa saja yang akan terjadi. Mobil murah bukan berarti dapat menjamin kualitas mobil itu sendiri, dan kita juga harus memperhatikan lingkungan sekitar. Memperbanyak kendaraan, berarti memperbanyak polusi juga. Jagalah lingkungan agar kelak penerus kita dapat hidup dengan aman dan tidak terjadi polusi yang berlebihan.   

Tawuran? Masih jamankah….


Tawuran masih saja terus terjadi dilingkungan masyarakat. Tawuran merupakan salah satu kegiatan perkelahian yang dilakukan para remaja. Sekarang bukan hanya antar pelajar SMU yang adu kekuatan, antar kampus pun mulai ikutan. Mungkin banyak yang membuat pelajar-pelajar atau mahasiswa yang belum mengerti arti tawuran dan dampak negative yang akan mereka timbulkan dari tawuran tersebut.

 Banyak sekali ketika terjadi tawuran mengalami berbagi kerugian. Mulai dari kerugian fisik, yaaaa ketika terjadi bentrokan mungkin saja bisa terkena lemparan atau pukulan yang merugikan, bukannya untung yang didapat malahan buntung, dan tidak jarang dapat merengut salah satu nyawa yang ikutan. Kedua kerugian materi, terkadang ketika terjadi tawuran banyak orang yang tidak memperdulikan orang sekitar dan lingkungan, mereka rela merusak apa saja yang ada di dekat lokasi penyerbuan, ironisnya lagi ketika mereka tidak memperdulikan orang yang mereka rugikan tersebut.

Binggung binggung dan binggung… Mengapa di jaman yang modern seperti ini mereka masih mengandalkan pemikiran dangkal mereka. Bukan hanya dengan menggunakan kekuatan fisik sekolah tersebut atau kampus tersebut dapat dikatakan hebat atau mempunyai kekuasaan, banyak yang bisa kita lakukan untuk membuktikan keunggulan dari sekolah atau kampus masing-masing, dengan prestasi-prestasi yang didapat, itu saja sudah dapat membuktikan bahwa sekolah atau kampus itu hebat dan berbakat.

Tawuran juga bisa di hindari atau di atasi dengan berbagai cara, yaitu :
·     Dengan adanya keluarga. Keluarga merupakan salah satu faktor yang paling kuat untuk bisa membuat anak merasa nyaman, dan tidak menyelesaikan sesuatu masalah hanya dengan kekuatan mereka.
·        Sekolah itu sendiri. Sekolah harus bisa merangkul murid-murid agar tidak terjadi perselisihan antar sekolah tersebut. Bila perlu sekolah bisa memberikan penjelasan betapa berbahayanya perkelahian seperti tawuran jika dilakukan.
·   Lingkungan yang bersolidaritas. Faktor lingkungan juga dibutuhkan dalam hal ini. Dengan adanya bersosialisasi dengan lingkungan, kemungkinan besar untuk terjadi tawuran atau perkelahian akan sangat tidak mungkin dilakukan, karena begitu pentingkan solidaritas dan tidak menyakiti sesama umat manusia J .