Mengenal pengertian ekonomi hijau atau green
economy sebenarnya tidak sulit, demikian
paling tidak menurut salah satu teman saya. Menurut dia apa yang disebut dengan ekonomi hijau adalah perekonomian yang tidak
merugikan lingkungan hidup.
Program
Lingkungan PBB (UNEP; United Nations Environment Programme) dalam
laporannya berjudul Towards Green Economy menyebutkan, ekonomi hijau
adalah ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial.
Ekonomi hijau ingin menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap
lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam.
Dari
definisi yang diberikan UNEP, pengertian ekonomi hijau dalam kalimat sederhana
dapat diartikan sebagai perekonomian yang rendah karbon (tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan), hemat
sumber daya alam dan berkeadilan sosial.
Kemudian
apa bedanya ekonomi hijau (green economy) dengan pembangunan
berkelanjutan (sustainable development)?. Konsep ekonomi hijau
melengkapi konsep pembangunan berkelanjutan. Sebagaimana diketahui prinsip
utama dari pembangunan berkelanjutan adalah “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”. Sehingga dapat dikatakan
bahwa ekonomi hijau merupakan motor utama pembangunan berkelanjutan.
Saat ini green economy atau ekonomi hijau
menjadi sesuatu yang sangat penting dalam menanggulangi dampak perubahan
iklim yang terjadi, sebab makin nyata bahwa kita perlu pemikiran
ekonomi yang beda dari pemikiran ekonomi biasa ataupun aliran-aliran
yang tidak jelas. Sekarang sudah jelas bahwa dunia menuju pada kebutuhan
akan penyelamatan baik dari segi kesadaran lingkungan terhadap
perubahan iklim maupun pengertian ekonomi yang menunjang pertumbuhan
ekonomi.
Green economy seperti tersirat dari
namanya, ekonomi yang hijau. Artinya ada warna lain yang kemudian
dijadikan perbandingan. Ekonomi hijau kurang lebih adalah jawaban dari
ekonomi coklat. Jadi dulu ekonominya adalah ekonomi coklat yang
memproduksi banyak karbon, penggunaan energinya juga tidak efisien,
tetapi secara sosial tidak cukup inklusif yaitu tidak melibatkan orang
banyak dalam proses pengambilan keputusan, karena ekonomi pada
prinsipnya adalah proses pengambilan keputusan. Ekonomi hijau berusaha
mendorong sebuah perekonomian yang relatif rendah karbon, energinya
lebih efisien, dan secara sosial lebih melibatkan banyak orang.
Dari
sini terlihat pentingnya perubahan paradigma dan perilaku untuk selalu
mengambil setiap kesempatan dalam mencari informasi, belajar dan melakukan
tindakan demi melindungi dan mengelola lingkungan hidup. Dengan kualitas
lingkungan hidup yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pola
hidup masyarakat modern telah membuat pembangunan sangat eksploitatif terhadap
sumber daya alam dan mengancam kehidupan. Pembangunan yang bertumpu pada
pertumbuhan produksi terbukti membuahkan perbaikan ekonomi, tetapi gagal di
bidang sosial dan lingkungan. Sebut saja, meningkatnya emisi gas rumah kaca,
berkurangnya areal hutan serta musnahnya berbagai spesies dan keanekaragaman hayati. Di samping itu
adalah ketimpangan rata-rata pendapatan penduduk negara kaya dengan negara
miskin.
Konsep
ekonomi hijau diharapkan menjadi jalan keluar. Menjadi jembatan antara
pertumbuhan pembangunan, keadilan sosial serta ramah lingkungan dan hemat
sumber daya alam. Tentunya konsep ekonomi hijau baru akan membuahkan hasil jika
kita mau mengubah perilaku.
Referensi:
- www.unep.org/wed/greeneconomy
- Sambutan Menteri Lingkungan Hidup Kepada Pemimpin Daerah Dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar