Senin, 31 Desember 2012

Software Akuntansi yang Efisien di Dunia Kerja



       Software merupakan hal utama yang harus ada pada computer, karena software adalah perangkat lunak berupa program-program yang digunakan untuk menjalankan petunjuk atau perintah-perintah saat menjalankan komputer. Macam dan jenis software juga berbeda-beda, mulai dari software untuk menulis atau untuk mengolah data, software untuk menggambar, software untuk bermain game, dll. Begitu banyak fungsi software dan sangat dibutuhkan pada berbagai bidang kerja, tak terkecuali dalam akuntansi. Definisi Software Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan.Software atau program Akuntansi merupakan perangkat lunak (software) yang dibuat untuk memudahkan aktivitas dan pencatatan akuntansi dengan memanfaatkan konsep modularitas atas serangkaian aktivitas yang serupa ke dalam modul-modul spesifik seperti pembelian (Account payable), penjualan (Account receivable), penggajian, buku besar, dan lain-lain. Perangkat lunak ini bisa merupakan perangkat lunak yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan, atau dibeli dari pihak ketiga yang menyediakannya, atau dapat pula merupakan kombinasi dari keduanya. Karena hal tersebut, kompleksitas dan kapabilitas perangkat lunak akuntansi menjadi sangat beragam bergantung pada kondisi lingkungan perusahaan yang akan menggunakannya.
        Ada banyak software akuntansi baik buatan lokal maupun luar. Pada saat ini perusahaan memiliki akan maju terus pembukuan di komputer. Untuk memperoleh pandangan yang benar dan wajar pembukuan, audit software telah membantu auditor. Dengan bantuan software akuntansi ber fitur audit, secara signifikan mengurangi jumlah kerja keras dan waktu yang digunakan auditor dalam memeriksa dokumen. Perangkat lunak Audit juga membantu auditor untuk menyelesaikan pekerjaan audit sangat mudah dan cepat. Ia telah membantu auditor untuk berhenti dan memperbaiki kesalahan banyak karena kerja audit sangat mudah untuk membuat kesalahan dan penipuan. Hal ini memungkinkan auditor untuk mengusulkan manajemen untuk mendapatkan sistem akuntansi yang lebih baik. Beberapa manfaat yang dapat kita rasakan apabila menggunakan software akuntansi :
1. Sangat mudah digunakan
2. Tidak memerlukan pemahaman teori akuntansi mendalam
3. Input transaksi dengan cepat dan mudah tanpa Debet – Kredit
4. Fasilitas software dapat dipilih sesuai kebutuhan (bayar apa yang dipakai saja)
5. Reminder, ratios, business formula dan berbagai grafik interaktif
6. Tampilan program yang menarik dan menyenangkan
7. Seluruh laporan dapat di klik (drill-drown) untuk menampilkan detail transaksi
8. Terdapat pilihan Bahasa yaitu Indonesia, Malaysia dan Inggris
9. Fasilitas Giro Mundur, Serial Number, Lot Number, Sinkronisasi Data Antar Cabang 
10. Harga sangat terjangkau

OUTSOURCHING

Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang berasal dari pihak eksternal (pihak ketiga) untuk menangani atau membangun sistem perusahaan dengan cara membeli aplikasi dengan vendor. Berdasarkan data dari divii riset pm manajemen, 73% perusahaan menggunakan metode outsourcing untuk membantu operasi perusahaan dan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap outsourcing IT semakin meningkat. Fokus outsourcing teknologi informasi telah berkembang mulai dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, standarisasi perangkat keras dan perangkat lunak, sampai pada solusi total yang mengacu pada manajemen aktiva.

Keputusan perusahaan untuk melakukan outsourcing dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut O’brien (2009), ada beberapa alasan perusahan melakukan outsourcing yaitu :
  • Meningkatkan fokus perusahaan.
Perusahaan dapat fokus pada masalah dan strategi utama dan umum sedangkan pelaksanaan tugas sehari-hari yang kecil-kecil diserahkan pada pihak ketiga, sehingga akan lebih menguntungkan bagi perusahaan jika menyerahkan pengelolaan teknologi informasinya kepada perusahaan yang memiliki keahlian khusus di bidang teknologi informasi. Dengan meningkatkan fokus pada bisnis utamanya maka perusahaan juga akan mampu lebih meningkatkan lagi core competence atau kompetensi utamanya.
  •  Memanfaatkan kemampuan kelas dunia.
Pada umumnya, perusahaan outsource  mempunyai pengalaman yang cukup banyak bekerja dengan para kliennya dalam memecahkan masalah yang mungkin serupa atau hampir serupa. Sehingga perusahaan akan memiliki sistem yang memeiliki keunggulan kelas dunia dalam bidangnya.
  • Mempercepat keuntungan yang diperoleh dari reengineering.
Memperbaiki proses di perusahaan sendiri untuk meniru standard perusahaan kelas dunia memerlukan waktu yang sangat panjang dan sukar. Makin banyak perusahaan yang mengatasi hal ini dengan melakukan outsourcing agar mendapatkan hasil langsung dan tanpa risiko.
  • Membagi risiko.
Apabila semua aktivitas dilakukan oleh perusahaan sendiri, semua investasi yang diperlukan untuk setiap aktivitas tersebut harus dilakukan oleh perusahaan sendiri pula. Apabila beberapa aktivitas perusahaan dikontrakkan kepada pihak ketiga, maka risiko akan ditanggung bersama pula.
2.Sumber daya sendiri dapat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain.
perusahaan tentu mempunyai keterbatasan dalam pemilikan sumber daya. Tantangan yang terus-menerus harus dihadapi adalah bahwa sumber daya tersebut harus selalu dimanfaatkan untuk memanfaatkan bidang-bidang yang paling menguntungkan.
  • Memungkinkan tersedianya dana kapital.
Outsourcing juga bermanfaat untuk mengurangi investasi dana kapital pada kegiatan non core. Sebagai ganti dari melakukan investasi di bidang kegiatan tersebut, lebih baik mengontrakkan sesuai dengan kebutuhan yang dibiayai dengan dana operasi, bukan dana investasi.
  • Menciptakan dana segar.
Outsourcing, sering kali dapat dilakukan tidak hanya mengontrakkan aktivitas tertentu pada pihak ketiga, tetapi juga disertai dengan penyerahan/penjualan/ penyewaan aset yang digunakan untuk melakukan aktivitas tertentu tersebut. Aset tersebut misalnya kendaraan, bengkel, peralatan angkut dan angkat dan sebagainya. Dengan demikian, akan mengalir masuk dana segar ke dalam perusahaan. Dana ini akan menambah likuiditas perusahaan dan dapat dipergunakan untuk maksud-maksud lain yang lebih bermanfaat.

Sumber :

Kunjungan Kerja DPR ke Luar Negri yang menjadi sorotan

         Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI kerap mengagendakan kunjungan kerja (Kunker) ke luar negeri sebagai alat menambah informasi dan pengetahuan skill mereka. Alih-alih menambah pengetahuan, mereka lantas disoroti publik mengenai biaya, agenda kerja, dan hasil yang mereka peroleh. Berbicara hasil, kunker anggota DPR bisa dibilang tak memuaskan. Hal itu menjadi sorotan Direktur Eksekutif Indonesia Budget Centre, Arif Nur Alam. Menurutnya, hasil kunker ke luar negeri ini hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Arif mencontohkan saat anggota DPR RI yang kunker ke Afrika Selatan dalam rangka studi soal pramuka. "Nyatanya laporan yang didapat sama seperti di website Afrika Selatan. Lebih baik jalan ke warnet lalu print isi dari website itu," ujar Arif saat diskusi Polemik bertajuk 'Studi Sapi ke Luar Negeri' di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (15/12).

       Arif menambahkan, hasrat atau libido anggota DPR RI yang ingin kunker ini sangat tinggi. Akibatnya, fraksi yang menaungi mereka di Senayan pun tak bisa berbuat banyak untuk menekan libido tersebut.

"Bahkan, fraksi tidak bisa menahan libido anggotanya untuk kunjungan kerja," tuturnya.

Untuk membendung hasrat demikian, imbuh Arif, memang ada upayanya. Misalkan moratorium kunker yang diberlakukan. Namun sayang hal itu untuk melakukan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri sampai saat ini tidak bermakna sama sekali. Jika saja anggota DPR konsisten untuk menekan hasrat tersebut, mereka tentu akan selektif dan ketat aturan. Misalnya melihat dari segi obyek yang menjadi kunker apakah cukup urgent, genting atau tidak. Selain itu, bahan dari studi banding itu pun harus komprehensif.

sumber :

BP Migas Dibubarkan

          Pembubaran Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) dianggap wajar. Pasalnya, pada saat era BP Migas memegang kendali usaha hulu migas, penerimaan negara terus menurun.
          Pengamat minyak dan gas bumi, Sutadi Pudjo Utomo mengatakan, pada era BP Migas memegang kendali pada periode tahun 2001-2009 penerimaan negara dari sektor industri hulu migas hanya mencapai 58,96 persen atau setara dengan USD147 miliar. "Sedangkan Pertamina hampir mencapai 68,76 persen," kata Pudjo, dalam diskusi Mekanisme Production Sharing Contract (PSC) Sektor Migas; Proteksi Kepentingan Pemerintah dan Investor, di Senayan, Jakarta, Kamis (13/12/2012).
         Menurut Pudjo, Pada era Pertamina tahun 1966-1978 produksi minyak mencapai 1,1 juta barel per hari dan 42 juta kaki kubik per hari dengan nilai USD25 miliar, operation cost USD2 miliar sehingga negara mendapatkan bagian termasuk pajak sebesar USD17,4 miliar atau setara 68,76 persen.
         Sedangkan sejak ada BP Migas mengambil alih pengelolaan produksi minyak hanya 802.000 barel per hari dan produksi gas 15,178 juta kaki kubik per hari dengan nilai USD250 miliar dan operating costnya USD65 miliar. Tetapi yang masuk ke penerimaan negara hanya USD147 miliar atau 58,96 persen.